Daftar SNI Bidang Konstruksi Dan Bangunan

Jumat, 22 Maret 2013

Daftar SNI Bidang Konstruksi Dan Bangunan

1
Tata Cara Perencanaan Umum Drainase Perkotaan
Tata cara ini digunakan untuk memperoleh hasil perencanaan drainase perkotaan yang dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan teknik perencanaan
2
Spesifikasi Bronjong Kawat
Standar ini menetapkan dimensi bronjong kawat dan persyaratan bahan baku, syarat mutu, pengambilan contoh, syarat lulus uji, pengemasan dan syarat penandaan bronjong kawat.
3
Spesifikasi Ukuran Kusen Pintu Kayu, Kusen Jendela Kayu, Daun Pintu Kayu Untuk Bangunan Rumah dan Gedung
Spesifikasi ini bertujuan untuk mewujudkan pembuatan, pemasangan, dan pengawasan pelaksanaan yang optimal
4
Tata Cara Perencanaann Hidrologi dan Hidraulik untuk Bangunan di Sungai.
Tata cara ini digunakan dalam mendesain Bangunan disungai (bangunan pemanfaatan, konservasi dan silang) agar memenuhi persyaratan persyaratan hidrologi dan hidraulik, dan bertujuan untuk melestarikan dan meningkatkan keandalan bangunan di sungai dan sungainya sendiri.
5
Tata Cara Perencanaan Pembebanan Jembatan Jalan Raya.
Tata Cara ini digunakan dalam menen-tukan beban-beban gaya-gaya untuk perhitungan tegangan-tegangan yang terjadi pada setiap bagian jembatan jalan raya. Penggunaan pedoman ini dimaksudkan untuk mencapai perenca-naan ekonomis sesuai kondisi setempat, tingkat keperluan, kemampuan pelaksanaan dan syarat teknis lainnya, sehingga proses perencanaan menjadi efektif.
6
Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Rumah dan Gedung.
Standar ini menetapkan ketentuan, perencanaan umum struktur gedung, perencanaan struktur gedung tak beraturan, kinerja struktur gedung, pengaruh gempa pada struktur bawal, pengaruh gempa pada unsur sekunder, unsur arsitektur dan instalasi mesin listrik. Syarat-syarat perencana struktur gedung tahan gempa yang ditetapkan dalam standar ini tidak berlaku untuk bangunan sebagai berikut: 1)gedung dengan sistem struktur yang tidak umum atau yang masih memerlukan pembuktian tentang kelayakannya; 2) gedung dengan sistem isolasi landasan (hase isolation) untuk meredam pengaruhi gempa terhadap struktur atas; 3) Bangunan Teknik Sipil seperti Jembatan, bangunan air, dinding, dan dermaga pelabuhan, anjungan lepas pantai dan bangunan non gedung lainnya; 4).Rumah tinggal satu tingkat dan gedung-gedung non-teknis lainnya.
7
Tata Cara Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung
Tata cara ini digunakan untuk memberikan beban yang diijinkan untuk rumah dan gedung, termasuk beban-beban hidup untuk atap miring, gedung parkir bertingkat dan landasan helikopter pada atap gedung tinggi dimana parameter-parameter pesawat helikopter yang dimuat praktis sudah mencakup semua jenis pesawat yang biasa dioperasikan. Termasuk juga reduksi beban hidup untuk perencanaan balok induk dan portal serta peninjauan gempa, yang pemakaiannya optional, bukan keharusan, terlebih bila reduksi tersebut membahayakan konstruksi atau unsur konstruksi yang ditinjau
8
Tata Cara Pelaksanaan Mendirikan Bangunan Gedung
Tata cara ini digunakan untuk memberikan landasan dalam membuat peraturan-peraturan mendirikan bangunan di masing-masing daerah, dengan tujuan menyeragamkan bentuk dan isi dari peraturan-peraturan bangunan yang akan dipergunakan di seluruh kota-kota di Indonesia
9
Tata Cara Perencanaan Bangunan Baja Untuk Gedung
Tata cara ini digunakan untuk mengarahkan terciptanya pekerjaan perencanaan dan pelaksanaan baja yang memenuhi ketentuan minimum serta mendapatkan hasil pekerjaan struktur yang aman, nyaman dan ekonomi
10
Tata Cara Perencanaan Gedung Sekolah Menengah Umum
Tata cara ini mencakup : ” perencanaan arsitektur, struktur / konstruksi dan utilitas gedung; ” Sistem pendidikan sekolah menengah umum; ” Perubahan sistem pendidikan sekolah menengah umum; ” Pembakuan gedung sekolah menengah umum.
11
Tata Cara Keamanan Bendungan.
Tata cara ini digunakan dalam melaksanakan kegiatan desain, konstruksi, operasi dan pemeliharaan, serta penghapusan bendungan dengan tujuan untuk menjamin keamanan bendungan dan lingkungannya.
12
Tata Cara Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan Analisa Metode Komponen
Tata Cara ini merupakan dasar dalam menentukan tebal perkerasan lentur yang dibutuhkan untuk suatu jalan raya.
13
Tata Cara Perencanaan Kawasan Perumahan Kota.
Tata cara ini bertujuan untuk menghasilkan suatu lingkungan perumahan yang fungsional sekurang-kurangnya bagi masyarakat penghuni
14
Tata Cara Perencanaan Beton Bertulang dan Struktur Dinding Bertulang Untuk Rumah dan Gedung
Tata cara ini digunakan untuk mempersingkat waktu perencanaan berbagai bentuk struktur yang umum dan menjamin syarat-syarat perencanaan tahan gempa untuk rumah dan gedung yang berlaku
15
Tata Cara Perencanaan Akses Bangunan dan Akses Lingkungan Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Rumah dan Gedung.
Tata cara ini digunakan dalam merencanakan bangunan dan lingkungannya khususnya dalam hal pencegahan terhadap bahaya kebakaran meliputi pengamanan dan penyelamatan terhadap jiwa, harta benda dan kelangsungan fungsi bangunan
16
Tata Cara Perencanaan Struktur Bangunan untuk Pencegahan Bahaya Kebaka-ran pada Bangunan Rumah dan Gedung
Tata cara ini digunakan untuk perencanaan struktur bangunan terhadap pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung
17
Tata Cara Pelaksanaan Lapis Aspal Beton (LASTON) untuk Jalan Raya
Tata cara ini dimaksudkan untuk mendapatkan suatu permukaan atau lapis antara pada perkerasan jalan raya yang mampu memberikan sumbangan daya dukung yang terukur serta berfungsi sebagai lapisan kedap air yang dapat melindungi konstruksi di bawahnya.
18
Metode Pengujian CBR Lapangan
Metode ini digunakan untuk mengetahui nilai CBR (California Bearing Ratio) langsung di tempat (in place) atau bila diperlukan dapat dilakukan dengan mengambil contoh tanah asli dengan cetakan CBR (undisturb).
19
Metode Pengujian Jalar Api Pada Permukaan Bahan Bangunan untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Rumah dan Gedung. Judul direvisi menjadi :Cara Uji Jalar Api pada Permukaan Bahan Bangunan untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan Rumah dan Gedung
Metode ini digunakan untuk menentukan mutu bahan bangunan dalam kelompok sukar terbakar (semi non-combustible), menahan api (fire retardant), agak menahan api (semi fire retardant) dan mudah terbakar (easilytible) Standar ini memuat petunjuk pengujian jalar api pada permukaan bahan yang meliputi peralatan uji, ukuran dan jumlah benda uji, prosedur pengujian dan kriteria hasil uji. Pada standar ini tidak mencakup pengaturan tentang keselamatan kerja, bagi pengguna harus menetapkan tersendiri ketentuan tentang keselamatan kerja tersebut.
20
Metode Pengujian Bakar Bahan Bangunan Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Rumah dan Gedung Judul direvisi menjadi :Cara Uji Bakar Bahan Bangunan untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan Rumah dan Gedung
Metode ini digunakan untuk menentukan sifat bahan bangunan yang tidak terbakar dan yang dapat terbakar pada bangunan rumah dan gedung Standar ini memuat petunjuk pengujian bakar yang meliputi peralatan uji, ukuran dan jumlah benda uji, prosedur pengujian dan kriteria hasil uji Pada standar ini tidak mencakup pengaturan tentang keselamatan kerja, bagi pengguna harus menetapkan tersendiri ketentuan tentang keselamatan kerja tersebut.
Sumber:http://www.pu.go.id/balitbang ,
tekniksipil.wordpress.com
SNI Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan dibidang Sipil. .
  1. SNI DT-91-0006-2007 – Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah. (download)
  2. SNI DT-91-0007-2007 – Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi. (download)
  3. SNI DT-91-0008-2007 – Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton. (download)
  4. SNI DT-91-0009-2007 – Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding. (download)
  5. SNI DT-91-0010-2007 – Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran. (download)
  6. SNI DT-91-0011-2007 – Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan kayu. (download)
  7. SNI DT-91-0012-2007 – Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan penutup lantai dan dinding. (download)
  8. SNI DT-91-0013-2007 – Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan langit-langit. (download)
  9. SNI DT-91-0014-2007 – Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium. (download).
SNI : Gempa-Beton-Baja.
  • STANDAR Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung, SNI – 1726 – 2002 (down-load 373 kb)
  • BSN : Tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung, SK SNI 03 – xxxx – 2002 , versi 16 Desember 2002 (down-load 3,535 kb)
  • TATA CARA Perencanaan Struktur BAJA untuk Bangunan GEDUNG, SNI 03 – 1729 – 2002 (down-load PDF 2,693 kb)
SNI lainnya
  • SNI 03-1735-2000 – Tentang tata cara perencanaan akses bangunan dan akses lingkungan. (download)
  • SNI 15-7064-2004 – Semen Portland Komposit (download)
  • SNI 03-1725-1989 – Tata Cara Perencanaan Pembebanan Jembatan Jalan Raya (download)
  • RSNI T-02-2005 (SNI jembatan) 
    [Download]
  • RSNI T-03-2005 Perencanaan stuktur baja untuk jembatan 
    [Download]
  • RSNI T-12-2004 Perencanaan struktur beton untuk jembatan 
    [Download]

0 komentar: